Pages

Biografi

Jika dilihat dari sekilas, desa kemiren yang terletak di daerah banyuwangi sama seperti kebanyakan desa lainnya, namun yang menarik kemiren memiliki keunikan keunikan yang jarang bahkan di desa lain tidak terdapat. Seperti keseluruhan kasur yang di miliki warga kemiren memiliki warna yang sama, yaitu merah dan hitam.Dikemiren juga kaya akan budaya yang menarik dan sayang untuk dilewatkan.
Banyuwangi-jaman boleh terus bergulir, namun tidak demikian dengan pola dan gaya hidup masyarakat suku using desa kemiren, kecamatan glagah kabupaten banyuwangi. Desa yang berjarak sekitar 7 km arah barat dari pusat kota banyuwangi itu,masih menjaga adapt istiadat warisan leluhur mereka.
Tak heran jika pemerintah kabupaten banyuwangi sekitar tahun 1995 menetapkan desa tersebut sebagai desa wisata adat. Banyak adat kemiren yang masih lestari dan dipertahankan warga yang sebagian besar hidup dari bercocok tanam ini. Seperti rumah masih berarsitektur gebyung rumah adat using memiliki ciri khas serta terdapat filosofi kehidupan dalam rumah tangga.
Bagi warga suku using di desa Kemiren adat istiadat adalah pustaka leluhur yang harus tetap dijaga dan di lestarikan sebagai penghormatan kepada nenek moyangnya. Mereka percaya bahwa jika adat istiadat diabaikan maka mereka akan terancam marabahaya.
Desa kemiren lahir pada jaman penjajahan belanda pada th 1830.awalnya desa ini hanyalah hamparan sawah dan hutan milik para penduduk cungking yang menjadi cikal bakal lahirnya masyarakat using di banyuwangi.Pada saat itu belanda menjajah daerah cungking sehingga masyakatan cungking lebih memilih bersembunyi di sawah untuk menghindari penjajah belanda dan warga enggan kembali ke desa asalnya di cungking.maka masyarakat cungking tersebut berpikiran untuk membabati hutan untuk di jadikan perkampungan tempat tinggal meraka.hutan yang di babati tersebut banyak di tumbuhi pohon durian dan pohon kemiri sehingga oleh para leluhur desa ini dinamakan desa Kemiren yang di ambil dari nama duren dan kemiri.